Kami melayani pengiriman bibit tanaman buah keseluruh Indonesia setiap hari Senin dan selasa

Monday, December 22, 2014

BERANDA

Selamat Datang di Larasati Garden
Pusat Bibit buah tanpa musim

Larasati Garden adalah member dari Williams Agrotama yang berdomisili di Pejaten Timur Jakarta selatan. Bibit buah yang tersedia di Larasati Garden dijamin kualitasnya.

Larasati Garden memiliki koleksi bibit tanaman buah yang lengkap dengan berbagai varietas antara lain  :

Lengkeng :
Lengkeng Diamond River, Lengkeng Puan Ray, Lengkeng Pingpong, Lengkeng Itoh, Lengkeng satu jari, Lengkeng Puan Thong, Lengkeng Kristal dan Lengkeng Aroma Duren.

Mangga :
Mangga harum manis, mangga manalagi, mangga manalagi situbondo, mangga gedong gincu, mangga apel, mangga harum manis gajah, mangga kelapa, mangga falan, mangga okyong, mangga chokanan, mangga jelly australia, mangga zeel, mangga kisaway, mangga koniyom, mangga irwin hawai, mangga heden, mangga kiojay, mangga Nandokmai golden, mangga sensation, mangga kensington pride, mangga mahathir ( mangga mahachanok), mangga muntikau, mangga cingnanwang dan mangga kombinasi.

Srikaya :
Srikaya New Varietas, Srikaya merah, srikaya kuning, srikaya pinkmamoth, srikaya pineapple, srikaya sunpablo dan srikaya biriba.

Jambu Air :
Jambu air king citra, jambu air citra, jambu air king rose, jambu air black diamond, jambu air lilin merah, jambu air lili hijau, jambu air madura hijau dan jambu air cincalo.

Jambu Biji :
Jambu biji mutiara, jambu biji sukun merah, jambu biji getas merah, jambu biji australia, jambu biji farigata dan jambu biji pier.

Jeruk :
Jeruk keep, jeruk kimKit, jeruk primong, jeruk santang, jeruk cokun, jeruk kintan, jeruk limo, jeruk nipis, jeruk nipis jumbo, jeruk lemon, jeruk sunkist dll.

Aneka Jenis :
Buah Cinta, Buah Plum, Buah tin Red Israel, jaboticaba, Nangka mini, Nangka Dak, Duren, Jamblang, Abiu dan banyak lagi.

Bila anda ingin menambah koleksi tanaman buah di rumah, silakan hubungi kami, kami siap melayani anda. Hub 0821 3737 3000 (Tlp./sms/whatsapp)




Buah Tin

Buah Tin (Ficus carica L.)

Tin adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama ini diambil dari bahasa Arab, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig.
Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat. Di dunia terdapat sekitar 50 varietas buah tin
Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping.
Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.
Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.

Kerajaan       : Plantae
Divisi             : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Ordo              : Rosales
Famili             : Moraceae
Genus           : Ficus
Subgenus      : Ficus
Spesies         : F. carica

Pemanfaatan
Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran

Budidaya
Harus ditanam ditempat terbuka, tanaman ini sangat suka air, beri pupuk N total 250-500 gr/ tahun yang dibagi dalam 3x atau 4x aplikasi terutama bila dipotkan atau ditanam di pasir

Referensi : Putra Kencan Artha N

Tersedia di kami :

Tin Hijau
Tin Ungu
Tin Brown Turkey
Tin Calimyrna
Tin Conadria
Tin Yellow Prolific
Tin Syrian
Tin Red Indo
Tin Black Ichia
Tin Black Jordan
Tin White Genoa
Tin Negronne
Tin Red Israel
Tin Douphine
Tin Panachee



Alpukat

Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atauPersea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dariMeksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut

 Sejarah
Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal daribahasa Aztekahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakaojagung, dankentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia. Alpukat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Manfaat
Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetikdan kecantikan. Selain itu, daging buah alpukat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun alpukat digunakan untuk mengobatikencing batudarah tinggisakit kepala, nyeri saraf, nyeri lambung, saluran napas membengkak danmenstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis. ( sumber : Wikipedia)



 

Sunday, December 21, 2014

Nangka Mini

Tergolong serba guna. Buahnya yang muda dapat disayur (gudeg). Sementara buah yang matang enak dimakan segar. Bijinya enak dimakan setelah direbus. Daunnya untuk pakan ternak. Batangnya yang telah tua baik sekali untuk bahan bangunan. Warna batang semakin kuning tua, mutu kayu untuk bahan bangunan semakin tinggi. Dapat diolah sebagai dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan.

Sesuai dengan namanya, ukuran buah maupon pohon nangka minii memang tidak terlalubesar,Ukuran buah sedang-sedang saja, tapi tidak terlalu kecil juga sih. Rasanya manis dan enak. Karena ukuran kecil, nangka mini sangat cocok untuk lahan sempit dan tetap rajin berbuah meskipun ditanam dalam pot.

Perawatan tabulampot nangka mini juga tidak sulit. Hanya dengan pemupukan rutin dengan pupuk kandan / organik, Nangka Mini tetap rajin berbuah.


NangkaDak

Nangakadak merupakan hasil penyilangan Nangka Mini (Artocarpus heterophyllus) sebagai tetua betina dengan Cempedak (Artocarpus champeden) sebagai tetua jantan.

Setelah melalui masa evaluasi selama tiga tahun, ditemukan varietas unggul baru, diberi nama Nangkadak.

Keunggulan Nangkadak :
  • Aroma buah lembut, tidak terlalu kuat.
  • Daging buah tebal & berwarna menarik (kuning orange).
  • Rasa mendekati nangka dengan tingkat kemanisan tinggi (30° brix).
  • Tekstur daging buah lembut tanpa serat. Ukuran buah sedang (3 – 5 kg).
  • Tanaman memiliki sosok & tajuk yang kompak, pendek & rimbun.
  • Tanaman berumur genjah (2 – 3 tahun). Produktivitas buah cukup tinggi (30 – 50 bh/phn/panen).
Buah unik karena merupakan perpaduan nangka dengan cempedak. sumber  : www.mekarsari.com

Buah Cinta / Love Fruit

BUAH CINTA / LOVE FRUIT
Andi Marthen Pattunru bagai mendapat durian runtuh. Empat tanaman dari ratusan pot buah cinta yang ia pelihara di kebunnya di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, mengeluarkan buah berwarna kuning. Padahal, lazimnya buah cinta Ochrosia oppositifolia berbuah merah cerah.
Semula Bp Andi Marthen Pattunru menduga warna kulit buah kuning itu akibat pertumbuhan buah yang abnormal. Maklum, tanaman anggota famili Apocynaceae itu semula tumbuh di Tanjungbira, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Tanjungbira berlokasi di tepi laut dengan iklim panas. Desa Cijayanti berketinggian sekitar 150-200 meter di atas permukaan laut (m dpl) dan berhawa sejuk.
Lagipula seumur hidup Andi di Tanjungbira, belum pernah sekali pun menemukan buah cinta berwarna kuning. Andi baru menemukan buah cinta berkulit kuning di Bogor. “Nanti saat berbuah selanjutnya warna buah juga akan kembali merah,” kata pria yang intensif melakukan kegiatan eksplorasi buah cinta di Tanjungbira sejak 2008 itu menduga-duga.
Namun, dugaan Andi meleset. Pascatemuan pada setahun silam itu, empat pot buah cinta itu kembali menghasilkan buah berwarna kuning pada musim-musim buah berikutnya. Andi menghitung sudah tiga-empat kali tabulampot buah cinta itu menghasilkan buah berwarna kuning. Termasuk ketika Andi memboyong tanaman kerabat kamboja itu ke kebun baru di Kampung Buntar, Desa Muarasari, Kecamatan Tajur, Kabupaten Bogor.

Kondisi ekstrem
Penduduk Tanjungbira mengenal buah cinta sebagai pengka-pengka. Tanaman kerabat adenium itu tumbuh di hutan-hutan. Penduduk kerap mengonsumsi buahnya ketika sedang mencari kayu bakar di hutan sebagai salah satu sumber stamina. Buah pengka-pengka yang tumbuh berdempet membentuk seperti hati berkulit hijau saat muda. Warna kulit berubah menjadi merah ketika matang.
Menurut ahli botani alumnus University of Birmingham, Gregori Garnadi Hambali, varian warna buah cinta kemungkinan karena sifat resesif yang muncul akibat pengaruh kondisi tertentu. Misal perubahan suhu atau intensitas sinar matahari yang ekstrem yang diterima tanaman. “Kondisi seperti itu mampu mengubah susunan genetik tanaman sehingga terjadi mutasi,” kata Greg.
Periset di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI, Prof Dr Tukirin Partomihardjo, menuturkan habitat buah cinta di daerah pantai yang berbatu-batu. Tanjungbira yang berbatu-batu dan bersuhu panas dengan paparan sinar matahari terik salah satu habitat yang cocok. Andi memboyong pengka-pengka ke kawasan Bogor yang elevasinya lebih tinggi dan berudara relatif sejuk.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika, Dr Ir Catur Hermanto MP, berpendapat senada. “Di alam, variasi pada warna dan bentuk buah bisa juga muncul akibat perubahan kondisi habitat,” tutur Catur. Misalnya terjadi bencana alam di habitat yang menyebabkan pepohonan yang tumbuh di sekitar tanaman buah cinta tumbang. Akibatnya, tanaman buah cinta yang semula ternaungi pohon-pohon besar, tiba-tiba menjadi terpapar sinar matahari penuh. Perubahan kondisi itu membuat tanaman melakukan adaptasi. Dalam proses adaptasi itulah terjadi perubahan karakter tanaman.
Catur menuturkan, varian buah cinta itu mungkin saja sudah ada sejak lama di alam. Namun, karena populasinya sangat sedikit, warga setempat tidak mengenal adanya pengka-pengka berbuah kuning.
Menurut Andi bentuk daun dan bunga buah cinta kuning sama dengan buah cinta merah. Bedanya pada buah muda berwarna hijau dengan bercak-bercak kuning. Sementara pada buah cinta merah hijau polos. ”Rasa buah cinta kuning matang lebih manis dibandingkan dengan buah cinta merah. Tekstur daging buah juga lebih empuk,” kata Andi. Ciri buah matang warnanya kuning cerah dan buah mudah lepas dari tangkai saat disentuh.

Dari alam
Buah cinta kuning di kebun Andi dari tanaman asal anakan di habitat aslinya yang didapat pada 2011. Penyuka snorkeling itu mengandalkan pasokan bibit dari alam karena masih kesulitan memperbanyak buah cinta. Andi pernah mencoba memperbanyak dengan cangkok dan setek batang. Namun, dari 100 tanaman hasil cangkok, hanya 1-2 tanaman yang berhasil tumbuh menjadi besar. Perbanyakan dari biji, gagal juga. Tak satu pun biji yang ia semai tumbuh.
Catur menduga biji gagal tumbuh karena mengalami dormansi. Menurut Tukirin dormansi merupakan strategi tanaman untuk menyesuaikan diri dari keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Kondisi tanaman tidak mengalami pertumbuhan itu akan terjadi lebih panjang ketika tanaman hidup bukan di habitat alaminya. “Umumnya biji keluarga Apocynaceae mengalami masa dormansi yang panjang, di alam bisa mencapai setahun,” katanya.
Di alam masa dormansi usai saat tanaman berada kembali dalam kondisi menguntungkan seperti adanya ketersediaan air, panas, dan kelembapan yang sesuai. Masa dormansi biji buah cinta belum diketahui.


Sember : http://bogortabulampot.wordpress.com

Buah Ajaib / Miracle Fruit

Buah ajaib yang bentuknya seperti cranberi memiliki kemampuan untuk mengubah rasa makanan yang asam atau pahit menjadi manis. Misteri bagaimana buah tersebut mampu mengubah rasa telah berhasil dipecahkan ilmuwan baru-baru ini.

Buah ajaib ini merupakan buah dari tanaman Synsepalum dulcificum yang tumbuh secara alami di Afrika Barat. Khasiatnya yang bisa mengubah rasa makanan yang asam atau pahit menjadi manis sudah lama dikenal penduduk setempat. Namun, tim peneliti dari Jepang dan Perancis lah yang baru bisa menjelaskannya secara ilmiah.

Tim tersebut menumbuhkan sel ginjal manusia dalam sebuah cawan yang dirancang untuk memproduksi protein reseptor rasa manis. Mereka kemudian menambahkan bahan kimia yang menyebabkan sel-sel reseptor menyala ketika diaktifkan. Setelah itu miraculin, protein dalam buah ajaib yang berfungsi mengubah rasa menjadi manis, ditambahkan ke dalam cawan. Terakhir, ditambahkanlah beberapa zat yang memiliki tingkat keasaman (pH) berbeda.

Setelah diamati, miraculin ternyata memiliki tiga dampak berbeda pada reseptor. Pada tingkat keasaman rendah, efeknya terhadap reseptor amat kecil. Sementara pada tingkat keasaman sedang, miraculin mendorong reseptor untuk bereaksi. Dan pada tingkat keasaman tinggi reseptor secara otomatis aktif bereaksi.

Menurut para peneliti, perbedaan dampak itu terjadi karena protein miraculin berubah bentuk saat terkena asam. Semakin tinggi tingkat keasamannya, bentuknya akan semakin berubah. Karena protein terikat amat kuat pada reseptor di lidah manusia, perubahan bentuk protein miraculin mengubah cara resptor lidah bereaksi ketika asam masuk ke mulut. Singkatnya, semakin tinggi pH dalam suatu zat, seseorang akan merasakannya menjadi semakin manis.


Hasil riset yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciencesini membuka kemungkinan diciptakannya pemanis buatan baru. Setelah cara kerja miraculin terungkap, para peneliti berupaya untuk membuat protein tersebut di laboratorium alih-alih hanya bergantung pada sumbernya di alam. (Sumber: Physorg)

Mangga

Mangga (Mangifera Indica linn)

Mangga termasuk tanaman dataran rendah tropis beriklim kering, mudah tumbuh meskipun pada media terbatas seperti pot. Untuk beberapa jenis mangga yang ditabulampotkan dibutuhkan perlakuan khusus untuk mempercepat munculnya bunga. Mangga yang tergolong sulit berbuah di tabulampot bukannya tidak bisa berbuah, tetapi membutuhkan waktu yang lama ( bisa diatas 6 tahun)
Mangga yang tergolong sulit berbuah di pot diantaranya mangga gedong gincu, mangga indramayu, mangga lalijiwo, mangga khiosawoi, Kensington pride, R2E2 dll. Walaupun sudah di pacu dengan perlakuan, kadang mangga dengan tingkat kesulitan tinggi ini tidak selalu menampakkan hasil dengan sekali perlakuan.

Walaupun semua mangga bisa berbuah di pot, untuk sekarang ini mangga chokanan dikenal sebagai mangga yang paling mudah berbuah di pot maupun di tanah, sehingga di kenal sebagai “Miracle Mango”
(sumber: Pelatihan Trubus “Tehnik Buahkan Tabulampot)

Kandungan zat gizi dan fitonutrien mangga:
o       Vitamin C, Provitamin A ( karotenoid) vitamin E dan niasin
o       Mineral fosfor, kalsium, dan potasium/kalium.
o       Flavonoid
o       Serat.

Manfaat Buah Mangga.
o       Sebagai desinfektan bagi tubuh dan membersihkan darah.
o       Menurunkan panas tubuh.
o       Menghilangkan bau tubuh.
o       Sebagai antikanker dan antioksidan.
o       Memperlancar saluran pencernaan dan mencegah kontipasi.
(sumber: Jus buah & sayuran , Dra Emma S. Wirakusumah, M.Sc)


Tersedia di kami :

  • Mangga Okyong
  • Mangga Ckonanan
  • Mangga Chokbabun
  • Mangga Jelly Australia
  • Mangga Irwin Hawai
  • Mangga Koniyom
  • Mangga Kisaway
  • Mangga Mahachanok
  • Mangga Kiojay
  • Mangga Zeel
  • Mangga Kensington Pride
  • Mangga Yuen
  • Mangga Sentation
  • Mangga Heden
  • Mangga Falan
  • Mangga Mahathir

Friday, December 19, 2014

Buah Naga

Buah naga
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).
*          

Varietas

Nama buah naga merujuk pada buah-buah yang dapat dimakan dari tumbuhan jenis:
*         Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih.
*         Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah.
*         Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih.
*         Hylocereus costaricensis, buah naga dengan warna buah yang sangat merah.

Morfologi

Hylocereus undatus sedang berbuah.
Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga, dan buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.
Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus. Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.

 Pembudidayaan buah naga

Pada umumnya, buah naga dibudidaya dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40° C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Kota Malang berada 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan syarat pertumbuhan buah naga merah.
Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik. Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga dapat mencapai ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Sementara ini, daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo, dan Batam merupakan daerah yang telah membudidayakan tanaman ini.

Manfaat buah naga


Selain rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Belum ada penelitian tentang manfaat buah ini, namun karena asalnya dari jenis buah kaktus dipercaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, dan karbohidrat. Buah naga mengandung serat yang tinggi sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan. (sumber : Wikipedia)

Jambu Bol Jamaika

Jambu bol adalah pohon buah kerabat jambu-jambuan. Buah jambu ini memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan lebih padat dibandingkan dengan jambu air. Tidak begitu jelas mengapa namanya demikian karena bol (bahasa Melayu) atau bool (bahasa Sunda) berarti "pantat".

Nama-nama daerahnya di antaranya jambu bo, jambu jambak (Min.), jambu bool (Sd.), nyambu bol (Bl.), jambu bolo (Mak.), jambu bolu (Bug.). Juga, jambu darsana, dersana, tersana (Jw., Md.); kupa maaimu (Sulut); nutune, lutune, lutu kau, rutuul (Mal.) dan lain-lain.

Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Malay apple, sementara nama ilmiahnya adalah Syzygium malaccense (yang berarti: ‘berasal dari Malaka’) menunjuk pada salah satu wilayah asal-usulnya.

Pohon yang tidak seberapa tinggi, hingga sekitar 15 m. Batang lurus, gemangnya hingga 20-45 cm, bercabang rendah dan bertajuk rimbun padat sampai membulat, memberikan naungan yang berat.

Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai pendek 1-1,5 cm, yang tebal dan kemerahan ketika muda. Helaian daun lonjong menjorong, 15-38 x 7-20 cm, tebal agak kaku seperti jangat.

Karangan bunga muncul pada bagian ranting yang tak berdaun (sering pula pada cabang dekat batang utama), bertangkai pendek dan menggerombol, berisi 1-12 kuntum. Bunga merah agak ungu atau jambon, berbilangan 4, bergaris tengah 5-7 cm; tabung kelopak panjang 1,5-2 cm; helai mahkota merah, lonjong, bundar telur atau bundar, 1,5-2 cm; benang sari banyak, panjang s/d 3,5 cm; panjang tangkai putik 3-4,5 cm.

Buah buni berbentuk bulat sampai menjorong, dengan garis tengah 5-8 cm, merah tua, kuning keunguan, atau keputihan. Daging buah padat, tebal 0,5-2,5 cm, putih dengan banyak sari buah dan wangi yang khas, asam manis sampai manis. Bijinya sebutir, bulat kecoklatan, berdiamater 2,5-3,5 cm

Kegunaan
Buah jambu bol biasa disajikan sebagai buah meja. Jambu bol, bersama dengan jambu air dan jambu semarang atau jambu cincalo memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.

Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya lebih disukai orang dan karena itu harganya juga umumnya lebih tinggi daripada jambu air atau jambu semarang.

Kulit batangnya digunakan sebagai obat sariawan. Sedangkan kayunya yang keras dan kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah.

Asal Usul
Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi jambu bol ditanam luas sejak lama di Semenanjung Malaya, Sumatra dan Jawa.

Karena manfaatnya, jambu bol kini ditanam di banyak negara tropis, termasuk di negara-negara Karibia seperti Jamaika serta Trinidad dan Tobago. ( sumber :Wikipedia)


Abiu

Abiu (Pouteria caimito) adalah sejenis tanaman malar hijau yang tergolong dalam keluarga Sapotaceae yang berasal dari kawasan tanah rendah Amazon di Brazil dan kini telah tersebar luas di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Ia juga boleh dijumpai di Malaysia. Di Sabah tanaman ini telah mula ditanam di Stesen Penyelidikan Pertanian, Tenom pada tahun 1984 sebagai salah satu koleksi janaplasma buah-buahan dari luar negeri yang berpotensi unruk dibangunkan.
Pokok abiu sederhana besar dengan ketinggian mencapai sehingga 10 meter. Daunnya tersusun secara berselang, berbentuk sama ada obovat atau eliptik, bersaiz 10-20 cm panjang dan 3-6 cm lebar. Bunganya jenis hermaprodit, berwarna putih dan keluar dari aksil daun sama ada secara tunggal atau berkelompok antara 2-5 kuntum setiap kelompok. Buah yang muda berwarna hijau, berbentuk eliptik atau bulat, berkulit licin dan kadangkala mempunyai "puting" yang pendek sebelah bawah buah, tangkai buah yang pendek dan mengandungi banyak cairan bergetah. Buah yang masak berwarna kuning berkilat dan kurang bergetah. Isinya berwarna putih krim, berjus, tekstur halus dan lembut, manis, aroma harum, sedikit bergetah dan mengandungi 1-4 biji yang berwarna hitam dan berbentuk empat segi panjang.

Abiu boleh dibiak sama ada melalui biji benih atau secara pembiakan tampang. Jenis pembiakan tampang yang sesuai dilakukan ialah cantuman baji ataupun cantuman sisi. Anak pokok yang dibiak cara tampang boleh ditanam ke ladang 4-5 bulan selepas mencantum. Biji benih abiu haruslah disemai secepat mungkin (1-2 hari) bagi menjamin pertumbuhan yang baik. Anak pokok dibiak dari biji benih boleh ditanam ke ladang bila mencapai umur 6-8 bulan selepas disemai. Pokok abiu yang dibiak secara tampang akan mula mengeluarkan buah antara 1-2 tahun selepas ditanam di ladang sementara itu pokok yang dibiak melalui biji benih hanya mulai berbuah 2-4 tahun selepas menanam.(sumber : Wikipedia)